Flow liquid, Flow Meter Indonesia ready stock for Flow meter air, flowmeter solar, gas, Ultrasonic, Vortex, Electromagnetic, Tokico, analog, digital, clamp on, flowmeter chemical, kimia, flow meter limbah, flow meter lumpur, vortex, udara, coriolis, turbine, thermall mass, indonesia, jakarta
Tampilkan postingan dengan label cpo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cpo. Tampilkan semua postingan
Selasa, 12 April 2016
Berdasarkan wujudnya, limbah yang dikeluarkan oleh pabrik kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dihasilkan dari tandan-tandan buah yang tidak bisa diolah, sedangkan limbah cair didapatkan dari sisa pengolahan minyak. Apabila dibuang begitu saja, maka kedua limbah ini akan berdampak buruk pada lingkungan alam termasuk mengurangi tingkat kesuburan tanah, menimbulkan timbunan sampah, merusak karakteristik air tanah, dan lain-lain.
Limbah cair industri kelapa sawit yang paling utama adalah POME atau Palm Oil Mill Effluent, sedangkan limbah padatnya terdiri dari tandan kosong, pelepah , batang dan serat mesocarp. Serat mesocarp dan tandan kosong merupakan limbah yang diperoleh ketika proses produksi berlanjut, sementara pelepah dihasilkan ketika dilakukan pemangkasan pelepah. Limbah batang sawit dihasilkan ketika proses replantasi, penggantian tanaman tua dengan tanaman yang lebih muda.
Teknologi pengolahan limbah kelapa sawit saat ini sudah bermacam-macam dan memiliki tujuan yang berlainan. Ada teknologi yang mengharuskan untuk berinvestasi lebih, tetapi akan mendapatkan keuntungan dari penjualan produk ataupun hasil dari teknologi pengolahan limbah tersebut. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, jika kita ingin memilih teknologi mana yang akan digunakan haruslah disesuaikan dengan kondisi PKS dan juga kemampuan finansial.
Untuk proses limbah cair ada dua yaitu saat limbah cair di keluarkan oleh mesin pengolahan hasil proses dan limbah hasil proses pengolahan limbah yang harus di lairkan atau dibuang baik itu sebagai pupuk ataupun yang lainnya.
Karena sifat limbah cair kelapa sawit yang sangat kotor dan mengandung getah kelapa sawit serta temperature yang tinggi kita sebaiknya menggunakan flow meter yang mempunyai karakteristik tahan terhadap temperature tinggi dan tidak ada bagian sensor yang bergerak karena ini rawan terhadap kemacetan sensor sehingga flow meter tidak bisa membaca atau macet.
Karena itu yang paling cocok untuk flow meyter limbah kelapa sawit ini adlah jenis electromagnetic
Kamis, 18 Desember 2014
Proses pengolahan produsksi minyak kelapa sawit mempunyai sifat limbah yang agak ekstrem karena disamping mempunyai banyak kandungan partikel solid juga mempunyai terperature yang sangat tinggi bisa mencapai 90 derajad celcius. Limbah yang menjadi perhatian di pabrik kelapa sawit adalah limbah cair.
Limbah cair ini adalah air buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator. Setiap1 ton tandan buah segar yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 limbah cair. Limbah cair mengandung karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L berupa nitrogen ammonia dan total nitrogen. Karakteristik Limbah cair proses produksi CPO berasal dari unit pengolahan yang berbeda, terdiri dari:
Limbah cair ini adalah air buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator. Setiap1 ton tandan buah segar yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 limbah cair. Limbah cair mengandung karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L berupa nitrogen ammonia dan total nitrogen. Karakteristik Limbah cair proses produksi CPO berasal dari unit pengolahan yang berbeda, terdiri dari:
- 60% dari total limbah cair berasal dari stasiun klarifikasi
- 36% dari total limbah cair berasal dari stasiun rebusan
- 4 % dari total limbah cair berasal stasiun inti.
Untuk mengukur besarnya limbah yang diperoses dan limbah hasil proses dibutuhkan alat ukur debit dan total volume limbah cair agar kwalitas hasil proses limbah dapat terjaga dengan baik.
Flow meter untuk kasus ini biasanya menggunakan jenis flow meter yg tidak mempunyai bagian yg contact dengan cairan bergerak karena sifat limbah cair yang tidak homogen, kotor dan banyak mengandung partikel solid dapat membuat flow meter ini macet.
Untuk proses awal yaitu buangan air limbah dari proses ke bak penampungan awal biasanya di butuhkan flow meter yang mempunyai kemampuan kerja pada temperatur diatas 90 derajad celcius. Dan untuk aliran limbah yang mengandalkan selisih ketinggian atau aliran gravitasi biasanya di gunakan flow meter yang mampu bekerja pada low flow velocity serta ntuk aliran limbah yang dialirkan pipa yang dipasang pada aliran air/parit sebaiknya menggunakan flow meter yang water proof.
Sebaiknya untuk proses limbah cair proses kelapa sawit ini menggunakan jenis electromagnetic flow meter karena flow meter jenis electromagnetic ini tidak mempunyai bagian sensor yang bergerak sehingga aman terhadap jenis cairan yang banyak mengandung kotoran atau partikel solid. Pada model tertentu electromagnetc flow meter ini mampu membaca pada temperature kerja hingga 180 derakjad celcius. Serta untuk kasus tertentu mampu bekerja pada kwalaitas tahan terhadap air atau water proof hingga kedalaman 3 meter.